Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2021

Chan_leki || hari anak nasional

Gambar
HARI ANAK NASIONAL Foto: Chan leki Bismillah. Tepatnya hari ini adalah hari anak Nasional Di mana anak anak Indonesia dipaksa untuk belajar dengan ketidaktahuan Belajar di media yang tak kenal miliknya siapa Belajar untuk menjadi badut sehingga ada yang menertawai Indonesia ku negeri para korupsi Ladang yang banyak hasil alam yang melimpah diberikan kepada investasi Dengan wacana distribusi Agar kita tetap patuhi Perbudakan menjalar di seantero Nusantara Pemerintahan masih saja bercanda dengan corona Ada apa dengan Indonesia  Ada apa dengan penguasa Rakyat sendiri sengsara Orang asing di terima Keluar masuk negara Dengan dalil mensejahtera. Ah bulsitnya negeri ini Rakyat rakyat kecil selalu di intimidasi Orang asing di lindungi Utang luar negeri semakin tinggi Prenk apa lagi yang negara lakukan Sedangkan kebijakan yang di keluarkan justru tidak relevan Visi misi negara untuk mencerdaskan Hanyalah omongan semata dan tidak di lakukan dengan tindakan. Rakyat menangis Melihat negara be...

LORONG 1#

Gambar
LORONG 1# Lorong: STBA YAPARI ABA BANDUNG. Kembali jiwa terkapar di lorong yang gelap Sampah-sampah kecemasan berserakan Hawa keputusasaan begitu mencekam Perut yang keroncongan Keheningan begitu menakutkan Jiwa mudahnya ingin berteriak Tapi nyanyian cicak dan tokek  Membuat gagal dan menutupnya Dan akhirnya jiwa mulai lemas tak berdaya Dalam pelukan kepasrahan Tak ada lagi simfoni kebahagiaan terdengar Dimana aku…. Kata terakhir jiwa yang dapat terucap. #lorongkampus #puisipakro #sajaklorong

HUJAN DAN KEHANGATAN

Gambar
  HUJAN DAN KEHANGATAN foto; pakro M.wangka Aku takut hujan Hujan saat ini mengguyur deras dijalanku Basah….. Dingin aku takut menggigil Tidak ada keteduhan dijalanku Aku butuh kehangatan Tapi, bukan kau yang menggil  Dilelah jalan sepihku Kabut dingin malam Aku takut dalam lelahku melangkah Hati sedang tidak berdamai Dengan pikiranku yang melayang Di sepanjang jalan yang diselimuti kabut Dan dingin menusuk-nusuk dalam rusukku Tak kuasa aku berjedah disimpang ini Hujan labil masih saja merengek atas segala lukaku. #hujan #kehangatan #puisi

Aku kian terobsesi hitam kulitmu

Gambar
  Aku kian terobsesi hitam kulitmu Foto: Pakro M.wangka Wahai gelap ketenangan Aku kembali membaca Abdjatmu Dengan deras hujan malam ini Sambil pelukan mesrah barisan cahaya Yang hendak berpulang Masih saja aku termerunggu  Mengulas lamun ku Memandang ngebutan motor  Seakan menentang maut Bayang-bayang melaju Menyentuh khayalan ku Memberi isyarat kaku Dan aku harus berbenah Dengan kenyataan, lalu tersadar Bahwa purnama dimatamu Menyita gelisah diraya macet Yang telah lama tersipu Membawamu terlelap dan engkau menjelma Sunyi ketika aku mulai terbawa jalanmu

JADILAH KEKASIH.

Gambar
JADILAH KEKASIH foto pakro m.wangka dipantai masica  Meluruh bayang tak sadar mengucilkan raga.  Berangan melayang namun berjalan saja pincang.  Dari tanah pulang ke tanah,  tak perlu menatap angkasa penuh pongah.  Sesekali yang di angkasa juga ingin merasa tanah.  Akan ada masa, langit dan tanah keduanya tak ada.  Menepi tanpa tepi. Menderu dengan sendu.  Memarah tanpa amarah. Mendamba dengan hampa.  Dan, jika aku adalah bagian darimu.  Lalu, benarkah ujung dari segalah kisah adalah kasih?  Jika ia, kasih terkisah jadilah kekasih.   #puisi #sajak #kekasih #jadilahkekasih #pakromwangka

DI ANTARA

Gambar
 DI ANTARA Pakro M.wangka Tidak buyar! Masih diperangai  angkasa yang sama Hanya saja Sedang mencari kaidah. Aku hanya berjamu dihatimu Entah itu hanya sesaat atau menginap Bahkan Bermukim Bagiku sama-sama berharganya  Yang jelas aku tidak dapat kembali pulang Dalam keadaan temaram. #diantara #puisi #sajak #pakromwangka

Alor minelesia

Gambar
 Alor milenesia Perempuan alor Bukan "Awewe Sunda" sahaja nona timur Paripurna, lembut, kasar dan ada sopan santun yang baku menjadi khas tersendiri. Rujutan kabu-kabu melambangkan tenun  Keriting rambut, hitam kulit Beta timur Indonesia Indonesia tanah air Beta Beta kulit hitam manis, bibir diwarnai sirih pinang yang merah merona tanda berani Larut berbaur tak pandang fam, suku, marga atau bahkan agama sekalipun Kakak, ipar, Ina, Ama, Anang, aring laksana salam sapa kami, budaya milenesia

AKU TERSANGKUT

Gambar
 AKU TERSANGKUT Bandung Pagi ini adalah pagi yang baru Inginku tulis tentangmu yang cerah Awal pagi yang cerah bagiku Tidak berharap ada mendung lagi Berharap ada pelangi di pagi cerah Tapi kurasa itu tak akan pernah ada Semoga ada kau dipagi ini Sebagai pelangi Kau bagaikan kehangatan pagi Yang datang sekejap berganti siang Rinai dedaunan menemani Aku menulis bait-bait cinta Bukan puisi yang membuatku  Gila dengan kata-kata Senyum itu tak luruh di genggam waktu Melambangkan ku diatas surya yang hangat Lalu jatuh bersama tintah pulpen  Yang tak sempat untuk kutulis hidupku yang gisah Engkau yang datang entah bersemayam dimana, aku tak tahu Kerdilnya aku yang dibutahkan oleh rasa Kau merayakkanku Aku sendiri, diujung awal November ini Putih hati ku kau bersama dia, daripada aku tersangkut.

AKU CINTA

Gambar
  AKU CINTA Pakro m.wangka Ingin hati mencaci Ingin diriku membenci Sungguh, aku tak kuasa Sungguh aku tak bisa Aku amat cemburu Ku lihat kau Dengannya Kau dan dia bersukaria Aku kecewa Telah lama aku bungkam Emosi pun meredam Saat kau ada Kamu didekat aku Dan berkata AKU CINTA.