PESISIR MALAM.

Gambar: Masjid Agung Bandung



"Adalah aku yang terbangun dari mimpiku

lalu hujan mengguyurkan rindu, sehingga

tersadarlah aku, kau masih layak untukku tunggu."


Pada suatu musim sore

Kukira hari masih siang

Ternyata mentari telah berswastamita


Dering alam menyuruhku untuk menjemputmu

Meski katup mata ini masih sayu

Namun aku tetap berusaha membukanya

Karena engkaulah mimpiku


Wahai pesisir malam

Bersama laju roda ini

Biarkan kumenyibak kabut-kabut tebalmu

Berselimutkan nafsu yang menghangatkan dinginku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IRONI MAHASISWA ZAMAN SEKARANG: KRITIS DIMEDIA SOSIAL, APATIS DIDUNIA NYATA.

KENAPA ADA BANYAK BAHASA DIDUNIA

DI UJUNG PULAU: Tekad Siswa MIS Kangge Meraih Ilmu di Tengah Keterbatasan Internet.