Skenario
Sejauh ini aku masih belum menemukan jawaban dari teka-teki tentang takdir. Masih terus mereka-reka, menyusun dan menebak seperti apa skenario ini berpuncak.
Jalan-jalan penuh liku, gelap dan tanpa arah ini kulalui dengan setengah terlunta. Kupaksakan saja kaki ini melangkah meski serpihan kaca penderitaan masih menancap ditelapaknya. Terinjak, tertanam, menembus halus urat-urat pembuluh darah, sakitnya tiada tara.
Aku hampir dipuncak kesabaran, di titik nadir keinginan untuk menahan perih dan nyeri. Bagaimana mungkin menaruh optimisme pada jalan memutar yang tak tahu kapan bertemu tuju dan berhenti mencari. Bagaimana mungkin memaksa tersenyum jika luka-luka makin menganga, tak jua berjumpa penawarnya.
Aku makin linglung, limbung dan bingung. Adakah secercah bantu yang bertemu diujung ragu? Adakah seruas niscaya diujung keadaaan tanpa daya? Adakah?.
Komentar
Posting Komentar